Jumat, 04 Januari 2013

IBU

Ibuku hanya mempunyai satu buah mata .Aku membencinya…Dia sangatlah memalukan .Dia bekerja memasak di sekolah untuk murid dan guru untuk membantu menafkahi keluarga .Pada suatu hari ketika aku di Sekolah Dasar ibuku datang menghampiri dan menyapaku .Aku sangat malu Beraninya dia melakukan hal ini padaku .Aku mengingkarinya, memandangnya dengan penuh kebencian lalu aku berlari menjauhinya .Aku berusaha mengubur gejolak perasaanku. Kemudian aku mencari ibuku untuk menumpahkan segalanya.
Lalu hari itu aku memakinya dengan berkata, “Kalau kamu hanya membuatku malu, kenapa kamu tidak mati saja?!!!”.Ibuku hanya diam seribu kata !!!.Aku melupakan perasaannya .Aku segera keluar dari rumah .Aku belajar sangat giat, agar punya kesempatan .untuk belajar ke Jakarta
Lalu disuatu hari, ibuku datang mengunjungiku. Dia tidak pernah bertemu denganku selama beberapa tahun dan bahkan dengan cucunya !. .Ketika dia berdiri di depan pintu, anakku mentertawakannya .Aku berteriak keras kepadanya, “Beraninya kamu datang kerumahku dan menakuti anakku!".PERGI DARI SINI!   SEKARANG!!!".Melihat hal ini, ibuku menjawab dengan lemas,”Oh, maafkan saya. Saya mungkin sudah salah alamat," Dan kemudian dia  menghilang dari pandangan.
Suatu hari, datanglah undangan reuni sekolah datang kerumahku .Kemudian aku berbohong padaistriku bahwa aku akan pergi untuk urusan bisnis… .Setelah acara reuni, aku pergi ke sebuah gubuk tua hanya untuk mengusir rasa keingintahuanku .Tetanggaku berkata bahwa ibuku telah meninggal .Akupun tidak meneteskan airmata !!. .Tetanggaku memberi sepucuk surat yang dititipkan ibu untukku….“Anakku tersayang, ibu selalu memikirkanmu setiap saat…Ibu minta maaf ketika ibu datang ke Jakarta  dan telah membuat  takut anakmu. Ibu sangat senang ketika mendengar kamu datang pada acara reuni .Tetapi Ibu tidak mampu bahkan untuk bangkit dari tempat tidur untuk melihat wajahmu .Maafkan Ibu yang selalu membuat kamu malu selama dari dulu hingga sekarang .Dulu ketika kamu masih sangat kecil, kamu mendapat kecelakaan yang membuatmu kehilangan mata. .Sebagai seorang ibu, Aku tidak tega melihat  anakku tumbuh hanya dengan satu mata .Lalu….. Ibu memberikan mata ibu padamu .Ibu sangat bangga ketika  anakku mampu melihat dunianya yang baru, di tempat ini, dengan mata yang ibu berikan .…Dengan segenap cintaku padamu….…I B U M U…”. lalu aku menangis menyesali perbuatanku terhadap ibuku yang terdahulu. Ingin rasanya aku bunuh diri dengan perbuatanku dulu. Setelah kejadian itu aku ceritakan semua kepada anak dan istriku tentang orang yang telah datang ke rumahku adalah IBUKU.