Kamis, 28 Februari 2013

Bekal Akhirat


Allah memberikan nikmat yang sangat banyak kepada hambanya-Nya dan kita tidak dapat menghitung berapa banyak jumlah kenikmatan yang Dia berikan kepada kita.
QS. Ibrahim:34

وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ

تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

14:34. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni’mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni’mat Allah)
Kita masih diberikan umur panjang di dunia ini oleh Allah SWT, apapun kesempatan yang Dia diberikan marilah kita gunakan sebaik-baiknya. Kita dapat mengisi dengan kebaikan-kebaikan yang salah satunya dengan mengkaji agama, karena dengan agama lah Allah akan memberikan petunjuk agar selamat dunia dan akhirat. Tanda orang yang  mendapatka petunjuk dari Allah adalah mudah untuk melakukan kebaikan-kebaikan dalam melaksanakan Islam dengan hati yang lapang, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah pada QS Al-An’am: 125

فَمَن يُرِدِ اللّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن

يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقاً حَرَجاً كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء

كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ

6:125. Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya , niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
Sebaliknya, orang yang tidak mendapat petunjuk dari Allah maka untuk mengerjakan kebaikan-kebaikan sangat sulit, sehingga akibatnya akan menimpa pada dirinya sendiri. Padahal orang yang mengerjakan kebaikan-kebaikan pada hakikatnya adalah untuk kebaikan dirinya sendiri, artinya kebaikan itu akan kembali pada dirinya sendiri kalau kita menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Allah memberikan anggota tubuh dan akal kepada kita untuk berpikir dan menanggapi perintah Allah, wahyu Allah, dan seruan Islam. Maka, apa yang kita peroleh dapat kita gunakan untuk kebaikan atau kejahatan. Apa yang kita lakukan maka itulah yang akan kembali pada diri kita.
QS. Fussilat:46

مَنْ عَمِلَ صَالِحاً فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاء فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ

لِّلْعَبِيدِ

41:46. Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.
Orang yang tidak mendapat petunjuk dari Allah pasti orang tersebut akan sesat dan di akhirat akan dibangkitkan oleh Allah dalam keadaan buta, tuli, dan bisu serta akan dimasukkan ke neraka sebagaimana Allah firmankan pada QS. Al-Isra’:97

وَمَن يَهْدِ اللّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاء

مِن دُونِهِ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى وُجُوهِهِمْ عُمْياً وَبُكْماً

وَصُمّاً مَّأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيراً

17:97. Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.
Maka, selama kita masih mendapat kesempatan hidup, kesehatan, dan kenikmatan yang lain mari kita gunakan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah sebagai tabungan kita bekal untuk di akhirat kelak.