Sabtu, 04 Agustus 2012

Sujud Sahwi, sujud Syukur dan sujud Tilawah



Sujud Sahwi :
Sujud Sahwi adalah sujud karena lupa, maksudnya : sujud dua kali karena terlupa salah satu rukun shalat, baik kelebihan maupun kekurangan dalam melaksanakannya.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُحَيْنَةَ اْلاَسْدِيّ، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَامَ فِى صَلاَةِ الظُّهْرِ وَ عَلَيْهِ جُلُوْسٌ فَلَمَّا اَتَمَّ صَلاَتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ يُكَبّرُ فِى كُلّ سَجْدَةٍ وَ هُوَ جَالِسٌ قَبْلَ اَنْ يُسَلّمَ وَ سَجَدَهُمَا النَّاسُ مَعَهُ*مَكَانَ مَا نَسِيَ مِنَ اْلجُلُوْسِ. مسلم 1: 399
Dari Abdullah bin Buhainah Al-Asdiy bahwasanya Rasulullah SAW pernah bangkit berdiri dalam shalat Dhuhur padahal mestinya duduk (attahiyat awwal), maka setelah selesai shalat, dalam keadaan duduk sebelum salam beliau bersujud dua kali, dan beliau bertakbir pada tiap-tiap sujud dan para makmum juga mengerjakan sebagaimana yang dikerjakan beliau untuk mengganti duduk (attahiyat) yang terlupa itu". [HR. Muslim 1 : 399].
قَالَ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: صَلَّى لَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص صَلاَةَ اْلعَصْرِ فَسَلَّمَ فِى رَكْعَتَيْنِ، فَقَامَ ذُو اْليَدَيْنِ فَقَالَ: اَقُصِرَتِ الصَّلاَةُ يَا رَسُوْلَ اللهِ اَمْ نَسِيْتَ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: كُلُّ ذلِكَ لَمْ يَكُنْ. فَقَالَ: قَدْ كَانَ بَعْضُ ذلِكَ يَارَسُوْلَ اللهِ. فَاَقْبَلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَلَى النَّاسِ فَقَالَ: اَصَدَقَ ذُو اْليَدَيْن فََالُوْا: نَعَمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ. فَاَتَمَّ رَسُوْلُ اللهِ ص، مَا بَقِيَ مِنَ الصَّلاَةِ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ وَ هُوَ جَالِسٌ بَعْدَ التَّسْلِيْمِ. مسلم 1: 404
Telah berkata Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah shalat 'Ashar menjadi imam bagi kami, lalu beliau salam setelah 2 rakaat, maka berdirilah (seorang shahabat yang panggilannya) Dzul-yadain dan bertanya: "Ya Rasulullah ! Apakah shalat ini diqashar atau engkau lupa ?" Rasulullah SAW menjawab, "Semua itu tidak terjadi". Dia berkata : "Ya Rasulullah ! salah satu dari (dua) itu telah terjadi". Lalu Rasulullah SAW menghadap kepada para shahabat sambil bertanya, "Benarkah Dzulyadain ?". Jawab para shahabat, "Betul, ya Rasulullah". Kemudian Rasulullah SAW menyempurnakan shalat yang kurang itu, lalu sujud dua kali dengan duduk sesudah salam. [HR. Muslim 1 : 404]
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص صَلَّى اْلعَصْرَ فَسَلَّمَ فِى ثَلاَثِ رَكَعَاتٍ ثُمَّ دَخَلَ مَنْزِلَهُ فَقَامَ اِلَيْهِ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ اْلخِرْبَاقُ وَ كَانَ فِى يَدَيْهِ طُوْلٌ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَذَكَرَ لَهُ صَنِيْعَهُ فَخَرَجَ غَضْبَانَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ حَتَّى انْتَهَى اِلىَ النَّاسِ فَقَالَ: اَصَدَقَ هَذَا؟ قَالُوْا: نَعَمْ. فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثَُّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ. مسلم 1: 404
Dari 'Imran bin Hushain bahwasanya Rasulullah SAW pernah shalat 'Ashar lalu salam pada rekaat ketiga, kemudian beliau masuk ke rumahnya. Maka seorang shahabat yang bernama Khirbaq (yang panjang dua tangannya) memanggil Rasulullah SAW sambil menceritakan kejadian itu, maka Rasulullah SAW keluar dengan marah sambil menyeret selendangnya hingga sampai kepada orang banyak, lalu bertanya, "Betulkah orang ini ?" Para shahabat menjawab, "Betul". Kemudian Rasulullah SAW shalat satu rekaat, lalu salam, kemudian sujud (Sahwi) dua kali kemudian salam (lagi). [HR. Muslim 1 : 404]
قَالَ عَبْدُ اللهِ: صَلَّى بِنَا رَسُوْلُ اللهِ ص خَمْسًا، فَلَمَّا انْفَتَلَ تَوَشْوَشَ اْلقَوْمُ بَيْنَهُمْ، فَقَالَ: مَا شَأْنُكُمْ؟ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ هَلْ زِيْدَ فِى الصَّلاَةِ؟ قَالَ: لاَ، قَالُوْا: فَإِنَّكَ قَدْ صَلَّيْتَ خَمْسًا، فَانْفَتَلَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ. مسلم 1: 402
Telah berkata Abdullah : Rasulullah SAW pernah shalat bersama kami lima rakaat. Setelah selesai shalat, para shahabat berbisik-bisik diantara mereka. Maka Rasulullah SAW bertanya, "Ada apa kalian ?". Mereka menjawab, "Ya Rasulullah, apakah shalat ini ditambah ?". Rasulullah SAW menjawab, "Tidak". Para shahabat berkata, "Sesungguhnya engkau telah shalat lima rakaat". Maka Nabi SAW berpaling dan sujud dua kali kemudian salam. [HR. Muslim 1 : 402]
Rasulullah SAW bersabda :
اِذَا شَكَّ اَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلْيَتَحَرَّ الصَّوَابَ فَلْيُتِمَّ عَلَيْهِ ثُمَّ لْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ. مسلم 1: 400
Apabila seseorang diantara kalian syak (ragu-ragu) di dalam shalatnya, hendaklah ia pilih yang mendekati benar, lalu ia sempurnakan menurut pilihan itu. Kemudian hendaklah ia sujud dua kali. [HR. Muslim 1 : 400]
اِذَا شَكَّ اَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى، ثَلاَثًا اَوْ اَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَ لْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ اَنْ
يُسَلّمَ. مسلم 1: 400
Apabila seseorang diantara kalian syak (ragu-ragu) di dalam shalatnya, yaitu ia tidak tahu apakah ia telah shalat tiga atau empat rakaat, maka hendaklah ia buang yang syak (ragu-ragu) dan kerjakan mana yang ia yaqini, kemudian ia sujud dua kali sebelum salam. [HR. Muslim 1: 400]
اِذَا قَامَ اَحَدُكُمْ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ فَلَمْ يَسْتَتِمَّ قَائِمًا فَلْيَجْلِسْ، وَ اِنِ اسْتَتَمَّ قَائِمًا فَلاَ يَجْلِسْ وَ يَسْجُدُ سَجْدَتَيِ السَّهْوِ. ابو داود و ابن ماجه ضعيف
Apabila seseorang diantara kalian bangkit berdiri setelah dua rakaat, tetapi belum sempurna berdiri, maka hendaklah ia duduk; dan kalau ia telah sempurna berdiri, maka janganlah ia duduk, dan (nanti) ia sujud sahwi dua kali. [HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, Dla'if]
Keterangan :
Dari hadits-hadits di atas dapat diambil pengertian sebagai berikut :
1.  Orang yang lupa tidak duduk Attahiyat Awwal, orang yang lupa pada rekaat kedua sudah salam padahal masih ada satu atau dua rekaat lagi yang seharusnya ia sempurnakan, maupun orang yang shalat kelebihan rekaat dari yang semestinya, itu semua diperintah Sujud Sahwi dua kali.
2.  Sujud Sahwi itu memakai takbir.
3.  Sujud Sahwi itu ada sebelum salam, dan ada sesudah salam, dan ada pula salam dua kali, yaitu untuk shalat sekali dan untuk Sujud Sahwi sekali.
4.  Kalau kita syak (ragu-ragu) tentang rekaat shalat, hendaklah kita ambil yang yaqin, lalu kita sempurnakan.
5.  Tidak ada bacaan yang khusus untuk Sujud Sahwi ini.
Sujud Syukur
Sujud Syukur ialah sujud terima kasih, yaitu sujud satu kali di waktu mendapat keuntungan yang menyenangkan atau terhindar dari kesusahan yang besar.
قَالَ اَبُوْ بَكْرَةَ: كَانَ النَّبِيُّ ص اِذَا جَاءَهُ اَمْرٌ يَسُرُّهُ خَرَّ سَاجِدًا ِللهِ. ابو داود
Telah berkata Abu Bakrah : "Adalah Nabi SAW apabila mendapat khabar yang menyenangkan, beliau menyungkur sujud karena Allah". [HR. Abu Dawud]
قَالَ عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنُ عَوْفٍ: سَجَدَ رَسُوْلُ اللهِ ص فَاَطَالَ السُّجُوْدَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: اِنَّ جِبْرِيْلَ اَتَانِى فَبَشَّرَنِى فَسَجَدْتُ ِللهِ شُكْرًا. احمد و الحاكم
Telah berkata Abdurrahman bin 'Auf : Rasulullah SAW pernah sujud yang lama, kemudian beliau mengangkat kepalanya lalu bersabda : "Sesungguhnya Jibril telah datang memberi khabar yang menyenangkan kepadaku, lantaran itu aku sujud karena syukur kepada Allah". [HR. Ahmad dan Hakim]
قَالَ اْلبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ: بَعَثَ النَّبِيُّ ص عَلِيًّا اِلىَ اْليَمَنِ ... فَكَتَبَ عَلِيٌّ بِـإِسْلاَمِهِمْ. فَلَمَّا قَرَأَ رَسُوْلُ اللهِ ص اْلكِتَابَ خَرَّ سَاجِدًا شُكْرًا ِللهِ تَعَالىَ عَلَى ذلِكَ. البيهقى
Telah  berkata Al-Baraa' bin 'Azib : "Nabi SAW pernah mengutus 'Ali ke Yaman ... Kemudian 'Ali menulis surat tentang orang-orang disana yang masuk Islam. Maka setelah Rasulullah SAW membaca surat itu, beliau menyungkur sujud syukur karena Allah Ta'ala atas hal itu". [HR. Baihaqi]
Keterangan :
Dari hadits-hadits tersebut dapat diambil pengertian sebagai berikut :
1.  Sujud syukur itu dilakukan karena satu keuntungan yang didapat atau satu kesusahan yang tertolak.
2.  Sujud syukur itu hanya sekali sujud.
3.  Untuk sujud itu tidak perlu wudlu.
4.  Hukum sujud tersebut sunnat.
5.  Tidak disyaratkan Takbir, Attahiyat atau Salam untuk Sujud tersebut.
6.  Tidak ada bacaan yang khusus untuk Sujud Syukur ini.
Sujud Tilawah
Sujud Tilawah ialah sujud diwaktu membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah.
قَالَ عَمْرٌو بْنُ اْلعَاِص: اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص اَقْرَأَنِى خَمْسَ عَشْرَةَ سَجْدَةً فِى اْلقُرْآنِ، مِنْهَا ثَلاَثٌ فِى المُفَصَّلِ وَ فِى اْلحَجّ سَجْدَتَانِ. ابو داود و ابن ماجه
Telah berkata 'Amr bin 'Ash : "Sesungguhnya Rasulullah SAW telah mengajar saya lima belas (ayat) sujud di dalam Al-Qur'an. Tiga dari padanya di surah yang pendek-pendek, dan dua di surah Al-Hajji". [HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah]
قَالَ عُمَرُ: اَيُّهَا النَّاسُ! اِنَّا لَمْ نُؤْمَرْ بِالسُّجُوْدِ، فَمَنْ سَجَدَ فَقَدْ اَصَابَ، وَ مَنْ لَمْ يَسْجُدْ فَلاَ اِثْمَ عَلَيْهِ. البخارى
Telah berkata 'Umar : "Hai manusia ! kita tidak diperintah sujud (tilawah). Barangsiapa sujud, ia mendapat pahala; dan barangsiapa tidak sujud, ia tidak berdosa". [HSR. Bukhari]
قَالَ زَيْدُ بْنُ اَسْلَمَ: اِنَّ غُلاَمًا قَرَأَ عِنْدَ النَّبِيّ ص السَّجْدَةَ فَانْتَظَرَ اْلغُلاَمُ النَّبِيَّ ص، فَلَمْ يَسْجُدْ، قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، لَيْسَ فِى هذِهِ السَّجْدَةِ سُجُوْدًا قَالَ ص: بَلَى وَ لكِنَّكَ كُنْتٍ اِمَامَنَا فِيْهَا وَ لَوْ سَجَدْتَ لَسَجَدْنَا. ابن ابى شيبة
Telah berkata Zaid bin Aslam : Sesungguhnya ada seorang pemuda membaca ayat sujud disisi Nabi SAW dan ia menunggu Nabi SAW sujud, tetapi Nabi SAW tidak sujud. Maka ia bertanya : "Ya Rasulullah ! Apakah di ayat sujud ini tidak ada sujud ?" Jawab Rasulullah SAW : "Ada ! Tetapi engkau menjadi imam kami tentang itu. Jika engkau sujud, niscaya kami pun sujud". [HSR. Ibnu Abi Syaibah]
قَالَ اَبُوْ رَافِعٍ: صَلَّيْتُ مَعَ اَبِى هُرَيْرَةَ اْلعَتَمَةَ فَقَرَأَ اِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ، فَسَجَدَ فِيْهَا. فَقُلْتُ: مَا هذِهِ فَقَالَ: سَجَدْتُ بِهَا خَلْفَ اَبِى اْلقَاسِمِ ص. فَمَا اَزَالُ اَسْجُدُ فِيْهَا حَتَّى اَلْقَاهُ. البخارى و مسلم
Telah berkata Abu Rafi' : "Saya pernah shalat 'Isyak dengan Abu Hurairah, dan ia membaca surah Al-Insyiqaq, lalu ia sujud padanya, maka (setelah selesai shalat) saya bertanya : "Apa ini ?" Ia menjawab : "Saya pernah sujud pada ayat itu dibelakang Abul Qasim SAW dan saya akan terus sujud padanya hingga saya bertemu beliau". [HSR. Bukhari dan Muslim]
قَالَ ابْنُ عُمَرَ: كَانَ النَّبِيُّ ص يَقْرَأُ عَلَيْنَا اْلقُرْآنَ فَاِذَا مَرَّ بِالسَّجْدَةِ كَبَّرَ وَ سَجَدَ وَ سَجَدْنَا. ابو داود 2: 60 ضعيف
Telah berkata Ibnu 'Umar : "Nabi SAW pernah membacakan Al-Qur'an kepada kami. Maka apabila melewati ayat Sujud, beliau takbir dan sujud, maka kami juga sujud". [HR. Abu Dawud 2 : 60, hadits ini lemah]
كَانَ ابْنُ عُمَرَ رض يَسْجُدُ عَلَى غَيْرِ وُضُوْءٍ
. البخارى 2: 32
Bahwasanya Ibnu Umar sujud (tilawah) dengan tidak berwudlu. [HR. Bukhari 2 : 32]
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَقُوْلُ فِى سُجُوْدِ اْلقُرْآنِ بِاللَّيْلِ يَقُوْلُ فِى السَّجْدَةِ مِرَارًا سَجَدَ وَجْهِى ِللَّذِى خَلَقَهُ وَ شَقَّ سَمْعَهُ وَ بَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَ قُوَّتِهِ. ابو داود 2: 60
Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Adalah Nabi SAW membaca pada sujud Al-Qur'an (sujud tilawah) pada malam hari, beliau membaca berulang-ulang dalam sujud, “Sajada wajhii lilladzii kholaqohu wa syaqqo sam'ahu wa bashorohu bihaulihi wa quwwatihi (Bersujud diriku kepada Tuhan yang telah menciptakannya dan membuatnya mendengar dan melihat dengan kekuatan dan kekuasaan-Nya)”,/i>. [HR. Abu Dawud 2 : 60]
Keterangan :
Dari hadits-hadits dan riwayat diatas dapat diambil pengertian sebagai berikut :
1.  Sujud Tilawah itu hanya sekali sujud
2.  Sujud Tilawah hukumnya sunnah
3.  Kita tidak sunat sujud kalau yang membaca ayat itu tidak sujud, sedang kalau yang membaca ayat itu sujud, kita juga sujud walaupun di dalam shalat.
;div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
4.  Tidak perlu wudlu dahulu.
5.  Di dalam sujud tersebut membaca :
سَجَدَ وَجْهِى ِللَّذِى خَلَقَهُ وَ شَقَّ سَمْعَهُ وَ بَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَ قُوَّتِهِ
6. Ayat-ayat sajdah ada lima belas, yaitu :
 

1.    Al-A'raaf : 206          6.  Al-Hajj : 18             11.  Ash-Shaad : 24

 2.   Ar-Ra'd : 15             7.  Al-Hajj : 77             12.  Fushshilat : 38
 
3.    An-Nahl : 50             8.  Al-Furqaan : 60      13.  An-Najm : 62

 4.   Al-Israa' : 109           9.  An-Naml : 26         14.  Al-Insyiqaaq : 21
 
5.    Maryam : 58          10.  As-Sajdah : 15       15.  Al-'Alaq : 19