Ada
seorang petani yang kesal karena tanamannya sering dirusak oleh kepiting dan
tikus. Karena itu, ia memunguti kepiting-kepiting itu ke dalam sebuah keranjang
bambu untuk direbus atau dibakar esuk harinya sebagai umpan tikus. Kepiting-kepiting
itu selalu berusaha untuk keluar dari keranjang dengan capit-capitnya yang
kuat, namun sang petani tidak risau sama sekali meskipun keranjang bambunya
tidak tertutup rapat. Sang petani sudah hafal karakter kepiting-kepiting itu.
Meskipun mereka berusaha keluar tetapi pasti tidak bisa.
Bila ada seekor kepiting yang
berusaha keluar dari keranjang bambu dan hampir meloloskan diri, maka
teman-temannya pasti akan menariknya kembali ke dasar keranjang. Jika ada
kepiting lain yang naik dengan cepat untuk meloloskan diri, lagi-lagi
teman-temannya akan menariknya kembali ke dasar keranjang……….dan begitu
seterusnya hingga tak satupun yang lolos dari keranjang. Mereka tidak rela dan
dengki kalau ada temannya yang lolos .Dan pastilah esuk paginya kepiting-kepiting
itu semuanya akan mampus terebus atau terbakar oleh sang petani untuk dijadikan
umpan tikus
Begitulah,
dalam kehidupan ini, tanpa sadar kita sering memiliki sifat dan karakter
kepiting-kepiting tadi. Mestinya kita gembira dan senang hati jika ada teman
atau saudara kita yang lolos dari marabahaya alias SUKSES HIDUPNYA. Tidak malah
mencurigai, mencaci, dan mendengki teman sendiri yang akibatnya hancur semuanya.
Tak ada kehebatan yang terlahir dari komunitas itu, karena dipenuhi oleh
manusia-manusia kepiting seperti itu
Ciri-ciri
orang yang mempunyai sifat kepiting
1. Selalu
mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang atau situasi) yang sudah lampau dan
menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak.
2. Banyak
mengkritik namun dia sendiri tidak mempunyai kompetensi.
3. Hobi
membicarakan kelemahan orang lain, tetapi tidak mengetahui kelemahannya
sendiri, ibarat kepiting yang selalu menarik kepiting lainnya agar tak lolos
dari keranjang sementara ia lupa untuk meloloskan dirinya sendiri.