Kini hanya seutas Tanya
Dan seonggok ketidak relaan
Yang terselip dalam duka
Duri-duri tajam masih riang
Menancapi hatiku yang hampir remuk
Bahkan decit menyakitkan
Kian mewarnai hari-hari suram
Dalam kekecewaan
Ketika hati menangis pilu
Ia menari-nari kegirangan
Dibalik topeng pemikatnya
Kemenangan bak dalam genggamannya
Seolah telah terlupa
Topeng itu hanya kedok
Tanpa bisa mengubah pandanganku
Atas kebusukan
Yang dengan sosok peri kecil amat
malang
Seakan buruh belas kasihan sepenuh hati
Dipakai sebagai topeng berlapis rasa bangga
Padahal hanya kedok yang memalukan